Cerita Konflik Rusia dan Ukraina Terjadi – Kemunculan berita terkait konflik Rusia dan Ukraina sangat menggemparkan seluruh dunia. Tepat tanggal 24 Februari tahun 2022 Rusia menyerang Ukraina dengan kondisi keamanan Ukraina mengalami hal buruk. Beberapa kota yang menjadi sasaran militer Rusia juga terkena imbas yaitu Odessa mariopul, Kharkiv, dan Kiev.
Berbagai korban jiwa yang tidak bersalah pun turut kena imbas. Menteri Luar Negeri Ukraina yaitu Dmytro Kulebo mengatakan bahwa Putin baru meluncurkan invasi ke Ukraina. Kota yang biasa ada didalam Ukraina dengan awal damai saat ini sedang mengalami gempuran hebat menghujat seluruh korban secara cepat.
Kemunculan peperangan tersebut dikarenakan memiliki sejarah kelam yang ada didalamnya. Ukraina sendiri merupakan salah satu bagian dari Uni Soviet, namun ketika Ukraina mau untuk melakukan pemisahan kepada Uni Soviet maka terjadi proklamir kedaulatan. Tentu hal menjadi salah satu alasan kuat perang terjadi.
Langkah Ukraina Melepaskan dari Supermasi Rusia
Kemerdekaan yang dilakukan Ukraina masih memiliki bayangan kepada Rusia. Sudah sering terjadi masalah perseteruan antara Ukraina dengan Rusia sehingga banyak memiliki gejolak saat kemerdekaan Ukraina. Kemunculan Revolusi Maydan tepat tahun 2014 menjadi salah satu alasan besar hubungan kedua negara semakin buruk.
Saat hal tersebut terjadi, Ukraina memberontak kepada Rusia sehingga melengserkan jabatan Presiden Ukraina yaitu Viktor Yanukovych. Hal ini membuat pandangan politik Pemerintah Ukraina lebih kepada pro barat. Tentu hal ini dimanfaatkan Rusia untuk melakukan caplok pada wilayah teritori di Krimea tepat tahun 2014.
Separatis Ukraina yang didukung oleh Rusia
Rusia secara tidak langsung mendukung gerakan separatis melawan Pemerintah Ukraina. Gerakan pemberontak tersebut berada pada wilayah Donbass untuk memproklamir sebagai Republik Rakyat Donesk serta Republik Rakyat Luhansk. Hal ini yang membuat sebagian orang mempunyai spekulasi berbeda.
Ketika itu Rusia bisa saja menginginkan kemerdekaan kedua wilayah karena mayoritas penduduk berada disana. Hal ini didasari bahwa kedua masyarakat tersebut memiliki sebuah kultur budaya Rusia. Tentu sebagian warga juga bisa untuk berbicara bahasa Rusia dengan lancar.
Pandangan berbagai Politik terkait Pemerintah Ukraina
Secara tidak langsung, Volodymyr Zelensky selaku Presiden Ukraina tahun 2019 lebih condong pada pro terhadap barat. Hal ini juga dinilai untuk berusaha pada percepatan keanggotaan di NATO. Volodymyr Zelensky menganggap bahwa Rusia sendiri terua memberikan ancaman di perbatasan Ukraina.
Presiden Rusia yaitu Vlaidimir Putin melakukan penahanan pada tuntunan agar Ukraina sendiri tidak menjadi anggota NATO. Menurut beliau, hal ini akan mengancam Rusia secara tidak langsung. Tentu tindakan tersebut menjadi salah satu pemuci hubungan kedua negara menjadi retak sehingga memanas.
Saat perang terjadi tanggal 24 februari lalu, pemerintah Ukraina melakukan berbagai tindakan. Tepat tanggal 28 februari perwakilan kedua negara melakukan sebuah perundingan untuk menyepakatkan sesuatu. Hasil dari undingan tersebut tidak menemukan hasil atau kesepakatan yang berarti.
Hasil yang diberikan tersebut membuat presiden Ukraina yaitu Volodymyr Zelensky melakukan sebuah tindakan. Ditemani oleh perdana menteri Ukraina dengan ketua parlemen, Ukraina menandatangani dokumen pengajuan ikut serta Ukraina pada Uni Eropa. Tepat tanggal 1 maret tersebut menjadi tanggal sejarah terbaru bagi Ukraina.
Akankah muncul Perang Dunia Ketiga antara Rusia dan Ukraina?
Berbagai pendapat juga muncul dari berbagai sudut pandang beberapa orang. Hal ini karena bisa jadi perang dunia ketiga akan benar-benar terjadi karena sejarah yang muncul antara negara Rusia maupun Ukraina. Tentu perlu diwaspadai langkah serta solusi terkait hal menimpa seluruh dunia pada nantinya.
Salah seorang Guru Besar Hukum Internasional mengatakan bahwa perang ketiga bisa saja terjadi. Beliau menambahkan namun perang tersebut tidak memperebutkan soal wilayah yang namun lebih ke pandangan politik. Pemerintah Ukraina secara tidak langsung lebih condong pada pro barat itu sendiri.
Beliau juga menambahkan jika ada negara lain yang ikut campur dalam urusan Rusia Ukraina ini akan memiliki dampak besar. Pasalnya Rusia sendiri memberikan ancaman untuk meluncurkan senjata nuklir jika negara lain ikut campur. Hal ini membuat konflik kedua negara tersebut menjadi sebuah perang dunia ketiga.
Dampak yang terjadi karena Konflik Rusia dan Ukraina
Permasalahan kedua negara tersebut tak terlepas dari dampak yang terjadi. Walaupun diiming iming hanya masalah kedua negara tersebut, faktanya akan berdampak pada seluruh dunia. Berbagai sektor memiliki kaitan sehingga dampak yang diberikan kepada negara lain tergolong besar.
Rusia menjadi salah satu negara dengan pemasok minyak dan gas tersebut di dunia. Hal ini membuat harga gas dan minyak tersebut menjadi lebih tinggi dari biasanya. Harga yang naik membuat pemerintah negara di dunia menambah langkah untuk meringankan keuangan bagi konsumen.
Kedua negara tersebut menjadi salah satu penyumbang 30% ekspor gandum global. Pasalnya hal ini berpengaruh langsung pada harga sereal maupun minyak goreng semakin meningkat. Kenaikan tersebut berkaitan langsung dengan pasar saham yang kian terguncang karena masalah ini.
Pemulihan ekonomi juga tergolong menghambat kala dapat menimbulkan sebuah pukulan keras bagi negara lain. Hal ini didukung langsung karena berbagai perusahaan telah menutup toko di Rusia karena masuk pada tekanan politik. Hal ini membuat ancaman nasionalis muncul.
Sekian cerita konflik rusia dan ukraina terjadi. Tentunya seluruh orang berharap agar konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik tanpa memakan korban jiwa lainnya. Hal ini berpengaruh dengan warga sekitar yang tidak mengetahui kesalahan namun harus terkena imbas karena berbeda pandangan tersebut.