Iran Membangun Camp Penampungan di Kawasan Perbatasan

Iran Membangun Camp Penampungan di Kawasan Perbatasan

Iran Membangun Camp Penampungan di Kawasan Perbatasan – Saat ini pemerintah Iran sedang gencar-gencarnya menyiapkan camp yang digunakan untuk menampung beberapa penduduk Afghanistan yang mengungsi. Lantas, mengapa pengungisan tersebut terjadi? Pengungsian ini sendiri terjadi demi menghindari adanya pertempuran yang terjadi antara tentara pemerintah serta gerilyawan dari Taliban.
Kebanyakan pengungsi tersebut memang menuju daerah kawasan Iran. Tidak heran jika pemerintah cukup mendukung pembangunan camp penampungan tersebut. Terutama di kawasan perbatasan di mana lokasi warga Afghanistan mengungsi.

Dimana Camp Penampungan Dibangun?

Iranianalliances – Setidaknya, terdapat camp penampungan yang sudah dibangun pada sedikitnya tiga provinsi. Hal ini bahkan sudah disampaikan secara langsung oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri Iran yakni Hossein Qasemi. Perlu Anda ketahui juga bahwa Iran merupakan salah satu negara yang dituju oleh masyarakat pengungsi dari Afghanistan.

Mereka melakukan pengungsian tersebut demi menghindari adanya peperangan selama bertahun-tahun. Hanya saja, Iran saat ini sedang mengalami kondisi yang sulit pasalnya terhimpir kasus kesehatan dan krisis ekonomi akibat sanski dari Amerika Serikat dan pandemi Covid. Qasemi sendiri mengatakan bahwa diharapkan pengungsi dari Afghanistan tersebut dapat kembali ke negara mereka tepat setelah situasi kembali membaik.

Saat ini sendiri setidaknya terdapat lebih dari dua juta pengungsi yang merupakan masyarakat Afghanistan yang ada di Iran. Adapun arus penduduk yang mengungsi tersebut memang terus bertambah ke luar negeri. Terlebih setelah gerilyawan dari Talibang mengepung Ibu Kota Kabul. Perlu Anda ketahui juga, bahwa puluhan ribu warga Afghanistan yang pernah bekerja pada pasukan koalisi NATO dan Amerika Serikat sendiri juga meminta suaka. Pasalnya, mereka merasa sangat terancam apabila tetap berada di negara tersebut sehingga Taliban kembali berkuasa.

Penduduk yang berasal dari kalangan berada sendiri lebih memilih untuk kabur dari Negara Afghanistan. Mereka menggunakan pesawat untuk pergi dari negara tersebut lalu menyelamatkan diri. Tidak hanya sampai disitu, sebagian dari mereka bahkan rela untuk meninggalkan kendaraan masing-masing kemudian di pinggir jalan bersama dengan kuncinya yang masih utuh. Mengapa? Hal ini dilakukan semata-mata demi menghindari serangan dari gerilyawan Taliban. Sementara itu, Pemerintah Afghanistan sendiri akhirnya tumbang saat Taliban merebut beberapa provinsi serta kota-kota besar. Taliban bahkan berhasil menaklukkan militer Afghanistan yang bahkan memiliki persenjataan jauh lebih lengkap. Adapun perlawan ini dimenangkan dalam jangka waktu yang cukup singkat bahkan diluar perkiraan para pakar.

Beberapa sumber dari Kementerian Dalam Negeri Afghanistan sendiri memberitahukan bahwa, Ashraf Ghani selaku presiden negara tersebut bahkan kabur ke Tajikistan agar dapat terhindar dari penangkapan Taliban. Adapun Biro Politik Taliban serta utusan pemerintah Afghanistan sendiri saat ini sedang melakukan rundingan di Qatar mengenai proses pengalihan kekuasaan. Menurut bebeapa diplomat yang ada pemerintah interm Afghanistan sendiri akan dipimpin oelh Ali Ahmad Jalali. Yakni seorang mantan menteri dalam negeri dari Afghanistan. Ia juga merupakan seorang ilmuwan yang memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat juga. Hanya saja, sampai saat ini masih ada persetujuan dari Taliban mengenai pemberlakukan hal tersebut.

Baca juga : Iran dan Pakistan Kini Semakin Erat Bangun Kerjasama Perdamaian Perbatasan

Itulah beberapa informasi mengenai Pemerintah Iran yang gencar membangun camp penampungan warga Afghanistan. Tentu saja, hal ini cukup menjadi gemuruh tersendiri di bagian negara tersebut. Tidak heran jika ada banyak warga yang ada di sana berharap jika kerusuhan tidak akan terjadi lagi. Terlebih masyarakat Afghanistan pun rela mengungsikan diri agar mereka tidak terkena imbas mengenai perlawanan Taliban dengan Pemerintah Afghanistan tersebut. Dengan begitu, diharapkan segera terjadi proses perdamaian antara keduanya.

Waspadai Afghanistan, Iran dan Pakistan Memulihkan Hubungan Perbatasan

Waspadai Afghanistan, Iran dan Pakistan Memulihkan Hubungan Perbatasan – Meski sempat mengalami kerenggangan dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan dan Iran aat ini mulai mencairkan kerenggangan tersebut. Hal ini tidak lain karena khawatirnya mengenai masa depan Afghanistan serta ancaman lainnya yang ada di perbatasan kedua negara tersebut. Tidak heran jika kedua negara ini memutuskan untuk memulihkan hubungan perbatasan.

Pembukaan Perbatasan Iran dan Pakistan

Iranianalliances – Baik Iran maupun Pakistan, kedua negara tersebut memutuskan untuk mulai melakukan pembukaan perbatasan negara. Tidak hanya itu, negara tersebut juga memberikan kemudahan perdagangan satu sama lainnya. Hal ini dilakukan dengan harapan kedua negara dapat kembali lebih erat lagi hubungannya satu sama lain.

Seperti yang diketahui, negara tersebut memang mulai mendingin sejak beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut tidak lain karena adanya terorisme serta separatisme lintas batas yang terjadi. Tidak hanya itu, terdapat pula dukungan Islam abad kepada musuh-musuh bebuyutan Iran yakni Arab Saudi membuat Pakistan dan Iran terus terhambat upaya pendekatannya.

Perlu Anda ketahui, bahwa kini Pakistan dengan Iran ingin memakai perdanganan lintas perdagangan sebagai salah satu pondasi dalam rangka menormalisasi hubungan diplomasi antar negara. Tentu saja, dengan adanya normalisasi hubungan tersebut diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Dengan begitu, adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat tersebut dapat membantu meredakan situasi yang ada di Balochistan. Dimana terdapat sekelompok dengan aliran separatis yang melancarkan perang kemerdekaan dari Pakistan. Terlebih, pemerintah yang ada di Teheran sendiri mengaku sudah melakukan banyak hal agar memperbaiki hubungan tersebut.

Menteri Transportasi dan Tata Kota negara Iran yang bernama Muhammad Islami sendiri menyebutkan bahwa akan melakukan perbaikan hubungan dengan sahabat dan tetangganya yakni Pakistan. Tidak hanya itu saja, Menteri Pengadaan Pertahanan Pakistan sendiri yang bernama Zubaida Jalal juga mengatakan bahwa kedua negara tersebut sudah meresmikan pintu perbatasan ketiga dan terbaru demi keamanan kedua negara sendiri.

Zubaida juga kembali menegaskan bahwa hubungan kedua negara ini akan mengalami lonjakan historis. Terlebih akan ada peresmpian dua pintu perbatasan dalam setengah tahun. Dimana pencapaian tersebut adalah hal yang sangat penting. Sementara itu, Muhammad Islami juga mengatakan bahwa perbatasan tersebut nantinya akan mengubah level perdagangan serta pertukaran barang antara dua negara hal ini dilansir langsung oleh Express Tribune.

Perlu Anda ketahui, Pakistan dan Iran sendiri memang sudah bersepakat untuk membuka perbatasan yang ada di Rimdan-Gabd. Adapun perbatasan tersebut nantinya akan menghubungkan Pelabuhan Pakistan, Gwadar, dan Chabahar yang ada di Iran. Tidak hanya itu, setidaknya sudah ada enam pintu perbatasan lain sudah direncanakan oleh kedua negara tersebut.

Saat ini, berdagangan yang terjadi antara dua negara tersebut bekisar USD 360 juta untuk setiap harinya. Perbatasan kedua negara yang satu ini nantinya akan membelah etnis Baloch yang mana mengimpikan adanya kemeredkaan. Terlebih, berulangkali ada kelompok separatis yang terus melayangkan serangan terhadap pejabat atau militer di kedua negara. Saat ini sendiri, sejumlah kelompok teroris juga mulai menyebar ke arah Provinsi Balochistan.

Baca juga : Iran Meluaskan Hubungan Kerjasama Keamanan Perbatasan dengan Pakistan

Selain itu, Iran dan Pakistan memang merupakan dua negara tetangga yang keberadaannya sangatlah penting bagi Afghanistan. Oleh karena itu, demi meningkatkan sekaligus mempercepat proses perdamaian maka tentu saja diperlukan peningkatan kerjasama antar negara dengan harapan yang jauh lebih baik.

Itulah beberapa informasi mengenai Iran dan juga Pakistan yang kini memutuskan untuk memulihkan hubungan perbatasan antar negara. Dengan adanya hubungan yang erat tersebut, maka diharapkan ada banyak keuntungan dan kemajuan ekonomi antar negaranya.

 

Iran Menutup Kerjasama Perbatasan dengan Negara Afghanistan

Iran Menutup Kerjasama Perbatasan dengan Negara Afghanistan – Tepat pada hari Jumat 6 Agustus 2021 yang lalu, pihak berwenang dari negara Iran mulai memberikan pengumuman tentang penutupan pelabuhan Milk. Perlu diketahui bahwa pelabuhan tersebut adalah salah satu perbatasan antara Iran dan juga Afghanistan yang sangat penting. Tepatnya untuk kegiatan perdagangan antar setiap negara tersebut.

Penutupan Perbatasan Iran dengan Afghanistan

Iranianalliances – Perlu Anda ketahui bahwa adanya penutupan tersebut menyusul datangnya eksodus yang berasal dari warga Afghanistan. Tepatnya warga yang ada di Kota Zaranj, provinsi Nimroz yang sudah jatuh ke tangan Taliban. Bahkan pada saat itu perbatasan antara Iran dan juga Afghanistan yang ada di Distrik Susu provinsi tersebut sudah mulai ditutup.

Tentu saja, adanya penutupan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Tidak lain yakni karena adanya pertempuran sengit yang berlangsung di daerah Zaranj. Dimana lokasinya memang cukup dekat dengan perbatasan Iran. Hingga akhirnya Kota Zaranj yang ada di Afghanistan tersebut jatuh ke tangan Taliban. Taliban sendiri sudah mulai menguasai sebagian besar wilayah kota. Sebelum mundur ketika bantuan militer ada di kota tersebut.

Saat ini sendiri situasi yang ada di perbatasan tersebut terus diperketat. Terbukti dengan adanya banyak polisi, tentara dan pasukan berbatasan yang diterjunkan di daerah tersebut demi terjaganya kepentingan nasional dalam sebuah negara. Tidak hanya itu saja, pasukan keamanan yang ditempatkan di daerah perbatasan tersebut serta di Jembatan Ibrahim ditujukan untuk memantau jika nantinya terdapat kemungkinan pergerakan Afghanistan kembali.

Perlu diketahui, bahwa Iran sendiri pada dasarnya mempunyai perbatasan dengan Afghanistan. Tepatnya di tiga pelabuhan yang berbeda. Setiap pelabuhan seperti pelabuhan Dogaron yang merupakan salah satu pelabuhan komersial sekaligus perjalanan penting antara Afghanistan dengan Iran. Pelabuhan tersebut bahkan sudah dikuasai oleh Taliban sejak 8 Juli 2021.

Adapun pelabuhan selanjutnya yakni Islam Qala yang terletak 120 kilometer dari Kota Herat, Afghanistan. Pada dasarnya pelabuhan tersebut merupakan rute transit yang sangat penting. Baik itu untuk Iran maupun Afghanistan sendiri. Tepatnya juga menjadi sebuah rute yang menghubungkan distrik Herat menuju provinsi Razavi Khorasan. Pelabuhan yang terakhir terletak di provinsi Nimroz. Perlu diketahui bahwa ini merupakan satu-satunya wilayah yang ada di Afghanistan yang berbatasan langsung dengan negara Iran serta Pakistan. Adanya perbatasan antara Iran dan Afghanistan tersebut sudah membentang dengan luas lebih dari 921 kilometer.

Jika tahun lalu terdapat ekspor Iran menuju Afghanistan sebanyak 4 miliar dollar, maka berbeda saat konflik militer kembali meningkat tepatnya di daerah bagian barat. Terlebih sejumlah keluarga yang berasal dari Afghanistan tersebut juga mengungsikan diri menuju daerah perbatasan Iran. Diketahui sejumlah pejabat Afghanistan termasuk keluarga pengungsi juga masuk ke wilayah Iran.

Masuknya pengungsi yang berasal dari Afghanistan menuju batasan Iran ini sendiri mendapat tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Iran. Ia mengatakan bahwa saat ini peristiwa menyakitkan sudah terjadi. Setidaknya terdapat ratusan orang yang berjalan dan melarikan diri menuju perbatasan Iran. Tepat setelah Taliban menyerang Kota Zaranj.

Terlebih, Taliban sendiri mulai menambah serangannya saat pasukan asing mulai meninggalkan negara Afghanistan. Tentu saja hal tersebut membuat Taliban lebih mudah dalam menguasai sebagian besar wilayah yang ada di negara tersebut.

Baca juga : Ketahui Apa Manfaat Kerjasama di Perbatasan Iranian

Taliban sendiri terus berupaya untuk melakukan pengepungan di tiga ibu kota regional yang ada di Afghanistan. termasuk Kandahar dan juga Herat. Adanya peristiwa tersebutlah yang memicu penutupan perbatasan antara negara Iran dengan Afghanistan.